Kapolres menjelaskan kronologi kejadian, pada Sabtu (17/03) malam, sekitar pukul 23.00, kedua tersangka bertemu di rumah makan cepat saji di Simpang Pemda, Cibinong.
Diduga di tempat tersebutlah, keduanya merencanakan perampokan melalui aplikasi taksi online.
Lalu keduanya pun berangkat ke Jakarta menggunakan kendaraan Suzuki Ertiga yang dikemudikan FH.
Sekitar pukul 02.00, FH mendapat pesanan penjemputan dari Siska di daerah Casablanka untuk di antar ke sebuah hotel di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
"Korban Siska tidak diantar ke Tebet. Dibawah ancaman, korban dilarikan ke Bogor melalui Tol Jagorawi," kata Dicky.
(Baca Juga: Tragis! Bermaksud Bunuh Komandan Nazi, Pasukan Komando Inggris Justru Nyaris Habis karena Terbantai)
Dalam perjalanan, Siska diancam menggunakan samurai dengan kondisi terikat dan mulutnya di isolasi.
Ketika di rest area daerah Sentul kendaraan mereka berhenti untuk mengecek tabungan korban di anjungan tunai mandiri.
Namun korban tak langsung diantarkan ke tempat tujuan, melainkan diajak berputar-putar sampai ke kawasan Tol Jagorawi.
"Kemudian saat di rest area daerah Sukaraja, korban dimintai uang Rp 20 juta dan dirampas barang-barangnya, namun saat itu korban tidak membawa uang yang diminta sehingga korban dicekik hingga tewas," ujarnya kepada wartawan, di Mapolres Bogor, Selasa (20/3/2018).
Saat itu jasad korban langsung dibuang di depan Perumahan CGA, Kabupaten Bogor.
Jasad Siska sendiri baru ditemukan warga sekitar sekira pukul 07.00 WIB.
Source | : | kompas.com,Tribunnews.com,instagram.com |
Penulis | : | Editorial Grid |
Editor | : | Editorial Grid |
KOMENTAR