Sampai, suatu ketika aktivis kesejahteraan hewan memprotesnya dan iklan itu diturunkan.
Namun, perdagangan hewan masih berlanjut di sana dengan izin otoritas regional, yang telah menolak untuk bertemu dengan para aktivis dan mendengarkan keprihatinan mereka.
Yang sangat mengganggu aktivis kesejahteraan bianatang adalah dijualnya anjing dan kucing.
Banyak di antaranya dicuri dari pemilik sebelumnya untuk diangkut secara ilegal ke pasar tersebut.
Terkunci dalam kandang besi kecil, hewan-hewan yang telah ditangkap itu sering dipaksa untuk menonton rekan-rekannya dipukuli hingga mati dengan potongan kayu besar.
Mereka tahu jelas, bahawa mereka adalah giliran selanjutnya.
Tubuh mereka, yang seringnya masih bergerak, kemudian dibakar untuk menghilangkan bulu sebelum mereka dijual.
Selain kekejaman terhadap hewan, para aktivis mengatakan pasar seperti Tomohon adalah tempat berkembang biaknya penyakit yang berpotensi fatal seperti rabies.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR