Advertorial

Fenomena Aneh Apa Ini? Ratusan Paus Terdampar di Pesisir Pantai Australia, Separuhnya Tewas

Editorial Grid

Penulis

Nelayan menemukan ratusan ikan paus terdampar di pesisir pantai.
Nelayan menemukan ratusan ikan paus terdampar di pesisir pantai.

Intisari-Online.com -Sekitar 150 paus telah terdampar di pantai Australia dan menjadi fenomena yang aneh.

Fenomenainimemicu upaya penyelamatan besar oleh pihak berwenang Australia.

Dilansi dari BBC, paus-paus yang terdampar itu ditemukan oleh seorang nelayan di Hamelin Bay, sekitar 300 km selatan Perth, Ausralia, pada Jumat (23/3)pagi.

Sekitar separuh ikan paus yang terdampar sudah mati, menurut pihak berwenang Western Australian (WA).

(Baca Juga:Swiss Guard, Pasukan Pengawal Paus yang Mirip Gurkha Tapi Bersenjata dan Lebih Mengerikan)

Pihakkonservasi telah mencoba menyelamatkan paus yang masih hidup di pesisir pantai.

Diduga bahwa mungkin paus-paus ini terdampar di pantai karena kesalahan navigasi.

"Kondisi cuaca yang berangin dan basah mempengaruhi paus berpindahdi lautan," kata Jeremy Chick, dari Departemen Keanekaragaman Hayati.

The Australian Broadcasting Corporation melaporkan bahwa puluhan penyelamat berada di pantai.

(Baca Juga:Benarkah Mengetik Kata “BFF” di Facebook Bisa Tentukan Aman atau Tidaknya Akun Kita?)

Pihak berwenang jugamengeluarkan peringatan bahaya hiu, memperingatkan orang untuk menjauh dari daerah yang berbahaya.

"Ada kemungkinan hewan mati dapat menyebabkan hiu mendekat ke pantai," kata departemen perikanan negaradalam sebuah pernyataan.

Dikenal dengan nama Paus-pilot Sirip-pendek (Globicephala macrorhynchus), jenis paus ini biasanya berukuran hingga 5 meterdan ditemukan di perairan tropis dan sub-tropis.

Para ilmuwan tidak tahu persis apa yang menyebabkan paus terdampar ke pantai.

(Baca Juga:Fakta Mengejutkan dari Kerangka Makhluk yang Diduga 'Alien' Akhirnya Terungkap)

Para ahli mengatakan bahwa fenomena ratusan pausterdampar dapat terjadi ketika ikan paus sakit, terluka, atau membuat kesalahan bernavigasi.

(Adrie P. Saputra)