(Baca juga: Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan')
Tapi keajaiban itu datang.
Gage berhasil sadar. Walau ia harus kehilangan satu matanya dan tengkorak kepalanya patah.
Hanya saja, setelah Gage sadar dia menjadi ‘berbeda’.
Dilansir dari neurosurgery.org, Gage mengalami perubahan mental yang membuat dirinya menjadi seorang pria yang gelisah dan keras kepala.
Singkatnya, Gage menjadi pria yang “bukan seperti Gage lagi”.
Pada tahun 1860, Gage meninggal karena kejang-kejang akibat trauma otaknya.
Setelah kematiannya, pada tahun 1869, baru Dr, Harlow melaporkan perubahan mental Gage dan membuat para ilmuwan, khususnya di bidang neuropsikologi, ingin melakukan penelitian terhadapnya.
Kuburan Gage pun digali kembali pada tahun 1867 dan membuka pintu baru bagi dunia kesehatan.
Dari penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan fakta baru, yaitu area tertentu pada kroteks frontal otak mempunyai peranan yang besar untuk mengatur perilaku dan karakter manusia.
Selain itu, mereka juga menemukan korelasi antara trauma otak dengan perubahan kepribadian seseorang.
Kini, tengkorak Gage dan tongkat besi yang menjadi bukti penelitian tersimpan rapi di Museum Anatomo Warren di Universitas Harvard.
(Baca juga: Kisah Mayat dengan Penampilan Paling Mewah di Dunia Ini Ternyata Menyimpan Masa Lalu yang Tragis)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR