- Memiliki penyakit radang usus yang bertahan lama, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
- Penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga berperan; sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2014 di Western Journal of Emergency Medicine menemukan bahwa di antara orang dewasa di ruang gawat darurat yang mengalami radang usus buntu, mereka yang memiliki riwayat keluarga yang diketahui lebih mungkin memiliki kondisi tersebut.
Dan sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2001 dalam Journal of Pediatric Surgery menemukan bahwa “faktor keturunan adalah faktor yang signifikan” pada anak-anak yang menderita radang usus buntu.
- Ada juga hubungan antara polusi udara, khususnya, ozon tingkat tinggi, dan radang usus buntu.
Para ilmuwan tidak yakin mengapa polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko apendisitis, tetapi mungkin tingkat tinggi ozon meningkatkan peradangan usus atau meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri dan virus.
Penelitian menunjukkan bahwa orang mendapatkan radang usus buntu lebih banyak selama musim panas daripada di waktu lain tahun ini.
Tidak jelas mengapa, tetapi ulasan penelitian lebih dari 40 tahun, yang diterbitkan pada Februari 2014 di Annals of Medical and Health Sciences Research, menyimpulkan bahwa itu kemungkinan karena kombinasi peningkatan paparan polusi udara dan lebih banyak infeksi GI selama musim panas.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Bila Anak Kehilangan Selera Makan, Bisa Jadi Tanda Gejala Usus Buntu pada Anak
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR