Jika tidak diobati, radang usus buntu sering akan semakin memburuk karena peradangan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Tekanan dalam usus buntu akan meningkat, membatasi jumlah darah yang mengalir melalui dinding-dinding usus buntu, di mana jaringan kemudian menjadi kelaparan darah dan mulai mati.
Menurut everydayhealth, akhirnya, usus buntu akan pecah, membocorkan isinya ke seluruh perut.
Dalam beberapa kasus, abses (kantung nanah) dapat terbentuk pada apendiks yang pecah; jika abses sobek, mereka dapat menginfeksi sisa perut.
Dalam kasus lain, usus buntu yang pecah dapat menyebabkan peritoneum, membran seperti sutra yang melapisi rongga perut, menjadi terinfeksi, suatu kondisi yang disebut peritonitis.
Komplikasi serius ini kemudian dapat menyebabkan infeksi darah yang berpotensi fatal yang disebut sepsis.
Tidak ada cara untuk memprediksi siapa yang akan terkena radang usus buntu, tetapi para ilmuwan telah menemukan beberapa faktor risiko untuk kondisi ini.
Ini termasuk:
- Remaja atau berusia dua puluhan; sebagian besar kasus apendisitis terjadi pada kelompok umur ini
Baca Juga: Merasakan Sakit Saat Batuk atau Berjalan? Ini Salah Satu Gejala Usus Buntu dan Ini Penyebabnya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR