Mawardi menyampaikan pada polisi dugaan adanya gesekan antara kayu akasia dengan pelepah pohon kelapa.
“Entah pohon kelapa nyambung ke pohon akasia, kemungkinan ada gesekan di situ,” tutur dia.
Pohon akasia tersebut, lanjut dia, merupakan pohon biasa, bukan pohon keramat yang ada ada di pekarangan rumahnya.
Tinggi pohon tersebut sekitar 20 meter.
“Sudah kami datangi ke lokasi, ada dugaan gesekan antar pohon,” kata Kapolsek Puger AKP Ribut Budiyono.
Menurut dia, ada pelepah kelapa kering di dekat pohon Akasia yang masuk ke cabang pohon akasia tersebut.
Ketika ada angin, ada gesekan antara pelepah kelapa dengan pohon akasia sehingga mengeluarkan seperti suara orang menangis.
“Suara tersebut juga muncul dari pohon kelapa yang pelepahnya bergesekan dengan pohon akasia di saat terhembus angin,” terang dia.
Apabila tidak ada hembusan angin, maka tidak ada suara yang keluar seperti orang menangis.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Antre untuk Tempelkan Telinga di Dekat Pohon 'Menangis' Jember
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR