Pria yang tak tamat Sekolah Dasar (SD) ini menyebutkan, pesawat jenis ultralight rakitannya itu menggunakan mesin motor 2T Kawasaki.
Sedangkan bahan untuk badan pesawat secara keseluruhan, terbuat dari rongsokan besi, alumimum, parasut, hingga kayu.
"Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan dan dirakit seadanya di bengkel saya. Beberapa teman juga ada yang membantu," ucap Haerul.
Haerul menjelaskan, proses pembuatan pesawat tersebut dimulai sejak Oktober tahun 2019.
Hingga pada akhirnya berhasil diterbangkan pada 15 Januari 2020.
Pesawat rakitan ini menggunakan mesin motor Kawasaki 2T. Itu berarti bahan bakaryang dibutuhkan hanya berupa bensin.
"Bahan bakarnya bensin," kata Haerul.
Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid pun turut memberikan komentar.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR