Cara mereka adalah dengan memulai pola makan yang membuat mereka kelaparan, dengan hanya 600 kalori per hari diberikan ke para wanita disertai tugas sangat berat termasuk merobohkan bangunan dan membersihkan rawa dengan tangan kosong.
"Para gadis mulai sekarat," ujar Edith.
Edith mendapat kemudahan ketika temannya, Margie Becker ditugaskan untuk mengurus pakaian para tahanan, dan ia tidak pernah lupa memberikan sepatu baru tiap kali sepatu Edith rusak.
Namun nasib malang melanda Lea, yang sakit bersamaan saat mereka dipindahkan ke Birkenau, wilayah Auschwitz yang kondisinya sangat buruk sampai epidemi tifus menyebar dengan cepat di antara blok pria dan wanita, dan membunuh baik tahanan maupun penjaga.
Lea sakit saat dia ditugaskan harus berada di air dingin seharian, berminggu-minggu Edith menyuapi Lea dengan sup karena Lea tidak mampu menelan roti, sampai suatu hari, Lea menyerah, ia sudah tidak mampu bertahan lagi.
Suatu sore, Edith mengetahui jika Lea telah dipindahkan ke Blok 22, yaitu blok tempat mereka yang sakit.
Tidak ada yang keluar dari blok tersebut, dan tahanan yang masuk ke sana pada akhirnya dibawa dengan truk menuju ruang gas.
Hari kematian Lea adalah 5 Desember, bersamaah dengan hari Shabbat Hanukkah. Saat itu, Edith masuk ke tempat Lea berada dan miris, ia berbaring pada lantai kotor dan dalam kondisi koma. Edith tidak memiliki pilihan selain meninggalkan kakaknya.
Hari yang sama, Nazi membersihkan kamp konsentrasi dari tahanan yang terinfeksi tifus. Saat grup Edith kembali dari kerja, mereka disuruh untuk melepas pakaian mereka dan berbaris telanjang melewati gerbang yang dijaga oleh penjaga SS.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR