Perjalanan berjam-jam itu kemudian berhenti di tengah malam di sebuah perbatasan antara Jerman Besar (sebelumnya wilayah Polandia) dan Slovakia.
Transaksi rahasia antara kedua pemerintah segera difinalisasi saat itu juga, dengan Slovakia membayar Nazi sebesar 500 Reichsmarks (setara Rp 3.500.000) untuk setiap perempuan yang diambil sebagai budak buruh.
Dengan itu, pembayaran resmi korban rezim final Hitler pelan-pelan berjalan menuju ujung barat daya Polandia, atau, lebih dikenal dengan Auschwitz.
999 wanita pertama yang 'membuka' kamp konsentrasi Auschwitz, salah satu kamp konsentrasi terburuk era Holocaust, adalah langkah penting Hitler untuk mengeradikasi Yahudi dari dunia.
Pemerintahannya ingin mengeleminasi wanita subur yang mampu mengandung para umat Yahudi generasi selanjutnya.
Ada pendapat lain mengatakan, oleh sejarawan Slovakia, Pavol Mestan, lebih mudah menghapus seluruh keluarga Yahudi dengan membunuh anak perempuannya dibanding anak laki-laki, sebab berpindahnya anak perempuan Yahudi konon akan diikuti oleh berpindahnya seluruh keluarganya karena mengikutinya.
Saat kereta berhenti, Edith, Lea, dan teman-teman mereka berada di wilayah terpencil dan hanya ada salju putih nan dingin sejauh mata mereka memandang.
"Itu hanyalah tempat kosong, tidak ada apa-apa," jelas Edith.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR