Sementara itu Jerman membantai Edith dan ribuan tahanan yang masih bertahan di Ravensbruck, kamp kematian wanita, dan kamp lain seperti Bergen Belsen di Jerman, dan Mauthausen di Austria.
Sesak dan berjejal-jejalan dan kelaparan mengancam hidup semua orang. Saat panci sup tumpah, wanita berlutut dan mencoba menjilat tumpahan tersebut.
Edith dan Elsa kemudian dikirim ke kamp kerja satelit di mana mereka memperbaiki pesawat pelarian yang dibom berkali-kali oleh Sekutu.
Saat para pengebom menyerang lokasi tersebut dan penjaga SS berlari menyelamatkan diri, tahanan berlari menuju dapur yang tidak terjaga, "hidup kami jadi lebih baik. Kami mendapat makanan," kenang Edith.
Baca Juga: Masih Saja Susah Tidur di Malam Hari? Bisa Jadi Ini 7 Penyebabnya, Salah Satunya Pikiran
8 Mei 1945, Perjanjian Kerjasama Eropa dideklarasikan. Dari 999 wanita yang dikirim ke Auschwitz, tidak sampai seratus diestimasi hidup untuk mendapatkan kebebasan, dan di antara mereka ada 8 teman masa kecil Edith.
Edith dan Elsa kembali ke Slovakia dalam perjalanan selama 6 minggu, dan perjuangan Edith belum selesai setelah ia mendapatkan TBC dari Auschwitz dan setelah ia bebas, ia menjadi lebih sakit.
Meski begitu, Edith dapat hidup dengan tenang. Ia menikah tahun 1948 dengan seorang penulis naskah film Ladislav Grosman, dan ia masih mampu menyelesaikan sekolah SMA dan bekerja sebagai peneliti biologis di Czekoslovakia dan selanjutnya di Israel.
Kini Edith hidup tenang di Toronto, Kanada, bersama dengan cucu-cucu dan cicit-cicitnya.
Namun setelah 75 tahun ketegangan Auschwitz reda, Edith dihadapkan pada ketakutan jika dunia masih menginginkan Yahudi 'runtuh' seperti tahun 1945 silam. Anti-Semitisme telah menjadi gerakan baru, dan banyak kejahatan berdasarkan kebencian kepada minoritas.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR