Sehingga tak ada opsi lebih baik selain melakukan amputasi.
Amputasi terpaksa dilakukan setelah pria tersebut datang lagi ke rumah sakit dan menunjukkan kerusakan jaringan yang amat buruk akibat hilangnya sirkulasi darah.
Kasus langka yang terjadi di RS Universitas King George di Lucknow, India ini dipublikasikan dalam British Medical Journal bulan lalu.
Sejauh ini tidak diketahui penyebab pasti ereksi berkepanjangan yang dialami pria itu.
Namun, para dokter mengatakan, ereksi yang berlangsung lebih dari 48 jam sudah masuk katagori kedaruratan medis.
Tiga pekan setelah operasi amputasi itu, pria tersebut dikabarkan sudah bisa buang air kecil seperti biasa dan lukanya sudah membaik.
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR