3. Istana Golestan
Istana Golestan (yang berarti 'Istana Roseland' dalam bahasa Persia) adalah kompleks istana yang dulunya merupakan bagian dari sekelompok monumen yang terletak di dalam dinding-dinding jerami di benteng Tehran.
Istana Golestan terdiri dari sejumlah bangunan megah dengan taman yang terawat baik.
Struktur paling awal yang masih hidup dari kompleks istana berasal dari Dinasti Zand, selama paruh kedua abad ke-18 dan fitur yang paling berbeda dari Istana Golestan adalah keberadaan bersama elemen arsitektur Persia dan Eropa.
Banyak bangunan mengesankan, termasuk Imarat-i Takht-i Marmar ('Ruang Tahta Marmer'), tempat resepsi formal diadakan, dan Talar-i Aaj ('Hall of Ivory'), tempat hadiah dari negara asing disimpan, telah dilestarikan.
Saat ini, Istana Golestan adalah Situs Warisan Dunia dan terbuka untuk pengunjung.
4. Persepolis
Setelah ibu kota Kekaisaran Persia yang menakjubkan, Persepolis hilang hampir seribu sembilan ratus tahun, terkubur di tanah Iran barat daya hingga abad ke-17.
Didirikan pada tahun 518 SM oleh Darius I dan dibangun di kaki "Gunung Belaskasih" di Iran modern.
Kota ini dimodelkan pada kompleks-kompleks Mesopotamia sebelumnya dan dirancang sedemikian rupa untuk mengesankan secara visual.
Saat ini, teras dan tulang-belulang dari aula penonton tetap ada, seperti halnya friezes berukir dangkal yang telah bertahan waktu, alam, dan peperangan, membuat mereka semakin menarik.
5. Susa
Kota alkitabiah Shushan, juga disebut Susa di masa lalu dan sekarang dikenal sebagai Shush, melewati tangan kerajaan Elam, Persia, dan Parthia.
Kota ini dikenal sebagai pusat untuk menyembah Inanna , dewi cinta, kesuburan, dan peperangan Sumeria.
Itu juga merupakan kediaman musim dingin raja-raja Persia setelah ditangkap oleh Cyrus Agung.
Sejumlah penggalian kota telah mengungkapkan bukti adanya peradaban pada 4200 SM.
Artefak yang ditemukan di situs ini termasuk segel silinder berukir, perhiasan, bola tanah liat, dan prasasti dengan tulisan runcing yang mencatat transaksi bisnis, sejarah politik, dan perhitungan matematis.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR