"Kami umumkan kepada Amerika hari ini bahwa kami adalah negara yang kaya, dan walaupun kalian menghukum kami, pekerja dan teknisi industri minyak Iran telah menemukan sumber minyak baru yang besar."
Meski begitu masih belum jelas bagaimana keuntungan yang akan didapat Iran, karena dengan hukuman dari Amerika mereka cukup kesulitan menjual bahan bakar mereka.
Mei 2019, Amerika menghentikan perjanjian yang memperbolehkan 8 negara membeli minyak Iran, hal yang secara signifikan memblokir ekspor minyak negara Iran dan menyebabkan ekonomi mereka menurun.
Akibatnya, nilai tukar mata uang Iran menurun, dan inflasi meningkat dengan drastis.
Baca Juga: Jarang Temukan Bangkai Kucing yang Mati? Ternyata Ini Alasannya
IMF melaporkan pada Oktober inflasi Iran mencapai 9.5%, tahun sebelumnya padahal hanya mencapai 6%.
Negara lain yang menandatangani kerjasama dengan Iran terkait perjanjian nuklir 2015, yaitu Inggris, Perancis, Jerman, China dan Rusia, telah mencari cara untuk tetap membeli minyak dari Iran, tetapi hasilnya hanya sedikit.
Perjanjian tersebut menghilangkan kesulitan ekonomi Iran, tetapi sebagai gantinya Iran harus membatasi aktivitas nuklirnya dan memperbolehkan inspektor internasional untuk mengawasi fasilitas nuklir mereka.
Ketegangan meningkat di Teluk Persia setelah hukuman dari Trump, dengan kejadian serangan tangki minyak internasional dan fasilitas minyak Arab Saudi.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR