"Jenderal Suleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh wilayah," kata pernyataan Pentagon.
“Pemogokan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan.”
“Amerika Serikat akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi orang-orang kami dan kepentingan kami di mana pun mereka berada di seluruh dunia. "
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan aksi tersebut adalah "tindakan tegas yang menentukan" yang dilakukan "atas arahan presiden".
Sementara menurut Pentagon, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, menuduh Pasukan Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota layanan AS dan melukai ribuan lainnya.
Jenderal Iran Qassem Suleimani adalah komandan Pasukan Quds, pasukan sayap eksternal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, yang ditunjuk oleh pemerintahan Trump sebagai organisasi teror pada bulan April tahun lalu.
Banyak yang menganggap Suleimani sebagai orang kedua yang paling kuat di Iran setelah Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamanei.
Bahkan posisi berada di depan Presiden Hassan Rouhani.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR