Namun Presiden menampik tuduhan tersebut, dengan dalih tuduhan berdasarkan kesaksian pembunuh.
Sebuah video beredar di media sosial, menunjukkan Armas (52) berbicara dengan Meza saat penjaga penjara tersebut membuka gerbang dan memperbolehkan tahanan keluar.
Salah satu tahanan kemudian menusuk dan menembaknya dengan fatal.
Pengacara Meza, Carlos Chajtur, menuduh pemerintah telah memerintahkan kliennya dibunuh akibat bekerjasama dengan pengadilan Amerika Serikat dalam persidangan melawan Hernandez.
Honduras memang terkenal dengan penjualan narkoba, geng berbahaya, kemiskinan dan terutama korupsi.
Tercatat di Honduras tingkat pembunuhannya sangat tinggi, mencapai 41.2 kasus pembunuhan per 100.000 penduduk di tahun 2018.
Padahal Honduras bukan termasuk wilayah perang.
Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Hernandez menciptakan pasukan polisi militer yang dibiayai oleh pajak.
Dia juga membangun penjara khusus untuk anggota geng.
Akibat tingginya kasus kekerasan, banyak penduduknya beremigrasi menuju Amerika Serikat.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR