6. Berbagi rumah dengan lima ekor sanca
Ade Setiawan (46), warga Pademangan, Jakarta Utara memelihara ular sanca sejak tahun 2016.
Ular pertamanya ia beri nama Kliwon. Saat pertama kali dipelihara, panjang Kliwon 80 sentimeter.
Kini Kliwon memiliki panjang mencapai 4 meter. Tak hanya Kliwon, ia juga memelihara ular sanca lainnya. Ade menyisihkan tempat bernaung bagi sanca-sanca tersebut meskipun keluarganya tinggal di pemukiman padat penduduk.
Ia membuat kandang seluas 0,72 meter persegi di depan rumahnya. Hobi Ade mengundang perhatian tetangganya.
Salah seorang tetangga Ade, Ogeng mengaku banyak anak kecil ingin menyaksikan ular peliharaannya.
"Enggak ada yang takut, kadang-kadang malah megang. Anak saya baru enam tahun juga sudah minta foto. Ya jadi hiburan juga buat warga. Kalau dilepas langsung pada berebut pengin lihat," katanya.
Baca Juga: Salah Satunya Suara Berubah Serak, Ini 7 Gejala Anda Terserang Kanker
7. Dikubur berdampingan dengan ular kesayangannya
Warga desa Padasuka, Kutawaringin, Kabupaten Bandung Jana (42) memelihara ular sanca seberat 17 kilogram dan panjang tiga meter.
Namun ular yang dirawatnya tersebut melilitnya hingga tewas pada Jumat (21/6/2019).
Jana dililit saat ia tengah memandikan sanca tersebut. Ular sanca itu kemudian kabur melalui selokan dan dibunuh oleh warga.
Jana pun dikubur bersebelahan dengan ular sanca kesayangannya.
Istri Jana Elah mengatakan, tewasnya Jana diketahui pertama kali oleh anaknya. Anak Jana terkejut mendapati ayahnya tengkurap di lantai dan ular sanca tak jauh dari jasad Jana.
"Saya pasrah saja melihat suami tewas gara-gara ular, sudah takdir," kata istri Jana.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Kisah Pemelihara Ular di Sejumlah Daerah, dari Tidur Bersama hingga Tewas Saat Mandikan Ular"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR