Nebulizer diberikan pada anak penderita asma, agar terasa lebih lega. Terapi uap ini diberikan saat asma sedang kambuh.
“Kalau tidak serangan, biasanya dibawakan inhalasi yang dibawa kemana-mana, namanya nasal spray. Biasanya akan dibawakan itu untuk melegakan,” ujar Tami.
Walaupun kerap diberikan pada penderita asma, namun terapi uap ini bukanlah untuk pemakaian rutin.
Untuk itu sebelum memutuskan untuk nebulizer, dokter akan melakukan observasi terlebih dahulu.
Baca Juga: Tips Pengaturan Makanan Pada Saat Anak Batuk Pilek
“Kita harus lihat dulu nih, batuknya seperti apa. Indikasi boleh diuap itu sebenarnya hanya untuk kasus asma. Asma itu terjadi penyempitan saluran napas,” ujar Tami lagi.
Efek samping
Terlalu sering menjalani terapi uap rupanya dapat menimbulkan efek samping yakni kontraksi pada pembuluh darah dan penyempitan pada pembuluh darah di bagian tubuh yang lain seperti di mata atau organ jantung.
“Istilahnya pembuluh darahnya kontraksi, menyempit. Jadi menyebabkan deg-degan, gelish, dan juga tekanan pada bola mata meningkat,” imbuhnya.
Baca Juga: Jangan Salah, Ada Bedanya Influenza dan Batuk-Pilek ‘Biasa’, Bahkan Bisa Sebabkan Kematian
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR