Tetapi dia mengalami kesulitan dan kandung kemihnya mulai kejang, yang merupakan 'penderitaan' baginya.
Love menjalani tes yang tak terhitung jumlahnya, yang akhirnya mengarah pada diagnosis sindrom Fowler resminya pada Juni 2014.
Kondisi ini hanya memengaruhi wanita, biasanya berusia 20-an dan 30-an. Para ilmuwan masih bingung dengan apa yang menyebabkannya dan berapa banyak yang terpengaruh.
Tidak jelas apakah infeksi saluran kemih di masa kecilnya terkait, tetapi dokter berpikir kemungkinannya demikian, kata Love.
Setelah diagnosis, kateter suprapubik dimasukkan ke dalam kandung kemihnya melalui luka di perutnya, beberapa inci di bawah pusar, pada Juni 2014.
Itu adalah solusi permanen yang memungkinkannya mengalirkan air seni sebelum naik ke tingkat yang berbahaya.
Tapi kejang di kandung kemihnya menjadi tak tertahankan. Pada September 2014, dia dilarikan ke rumah sakit setelah keluarganya menemukannya berteriak kesakitan di lantai.
Pada akhirnya, satu-satunya hal yang membantu menenangkan kejangnya adalah gas dan udara, karena itu akan membuat tubuh Love rileks. Tetapi begitu efeknya menghilang, kejang itu akan segera kembali, sehingga ia harus rutin ke rumah sakit untuk mendapatkan gas dan udara.
Pada Desember 2014, petugas medis menyebutkan mereka bisa melakukan operasi urostomi, untuk membuat rute keluar untuk urin melalui lubang di perut, yang dikenal sebagai stoma.
Putus asa untuk mengakhiri penderitaannya, Love melanjutkan operasi enam jam pada Februari 2015.
Namun, rasa leganya hanya dalam waktu sekitar empat bulan, kemudian dia mulai menderita kejang sekali lagi.
Resor terakhir adalah operasi untuk mengangkat kandung kemihnya sepenuhnya, yang akhirnya diputuskan pada Juli 2018.
Sekarang, meskipun tas stoma telah berfungsi, dia merasa sadar diri, terutama jika bocor, atau terlihat di balik pakaiannya.
Dan dia menderita sakit ginjal, di mana organ-organ telah dibekukan dan rusak oleh infeksi berulang. Dia menggunakan obat penghilang rasa sakit terus-menerus dan mengatakan dia merasa sulit untuk bekerja.
Berbicara untuk meningkatkan kesadaran akan sindrom Fowler, Love masih mengatakan operasi drastisnya adalah 'keputusan terbaik yang pernah dibuatnya'.
Dia berkata, “Sangat menyakitkan dan mengerikan menghadapi sesuatu dalam usia yang begitu muda. Saya harus tumbuh dengan sangat cepat."
"Saya ingin orang tahu bahwa retensi urin tidak normal.
"Jika Anda tidak dapat buang air, jika Anda terus mendapatkan infeksi, maka Anda perlu bantuan segera.
“Ini mungkin bukan sindrom Fowler, tetapi lebih baik untuk membuatnya dilihat sebelum menjadi lebih buruk.
"Terlalu sedikit orang yang mendengar kondisi ini, jadi saya bertekad untuk melakukan semua yang saya bisa untuk meningkatkan kesadaran."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR