Menurut dia, faktor kelelahan pilot ini harus diselidiki lebih mendalam lagi.
Pasalnya insiden pesawat berhadapan tersebut merupakan kesalahan pilot.
"Ini yang harus diperiksa, sehari dia sudah bekerja berapa jam, sebelum penerbangan dia istirahat berapa jam, ini perlu diinvestigasi," kata dia.
Terlebih, dari pihak Garuda Indonesia sendiri sudah mengakui faktor penyebab insiden pesawat berhadapan tersebut adalah karena penerimaan informasi oleh pilot yang kurang baik.
Sebelumnya, Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea menyampaikan insiden yang terjadi pada pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan GA 649 rute Ternate-Jakarta dengan jadwal keberangkatan pukul 08.15 waktu setempat pada hari Kamis (12/12/2019).
Pesawat tersebut sempat mengalami salah belok di taxi way sehingga pesawat tersebut sempat saling berhadapan dengan pesawat lainnya yaitu GA 264 dengan rute Jakarta - Banyuwangi yang dijadwalkan berangkat pukul 10.20 WIB.
“Kejadian tersebut disebabkan oleh penerimaan komunikasi yang kurang baik oleh pilot," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2019).
(Singgih Wiryono)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Pesawat Garuda Indonesia Nyaris Tabrakan di Bandara Soekarno-Hatta” dan “Insiden Dua Pesawat Garuda Nyaris Tabrakan, Pilot Diduga Kerja Overtime”)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR