Brasil juga menyumbangkan sejumlah kecil antivenom ke beberapa negara di Amerika Latin.
Sekarang ada rencana untuk menjual serum penyelamat jiwa di luar negeri untuk membantu meringankan kekurangan global, khususnya di Afrika.
Sekitar 5,4 juta orang diperkirakan digigit ular setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Antara 81.000 dan 138.000 meninggal, sementara banyak lagi yang menderita amputasi dan cacat permanen lainnya akibat toksin.
Untuk mengurangi jumlah kematian dan cedera, WHO meluncurkan sebuah rencana awal tahun ini yang mencakup peningkatan produksi antivenom berkualitas.
Brasil adalah bagian dari strategi. Itu bisa mulai mengekspor antivenom pada awal tahun depan, kata Wen.
"Ada minat bagi Butantan untuk juga memasok negara-negara lain karena krisis global produksi antivenom," katanya.
Baca Juga: Ruam dan Kondisi Kulit Seperti Ini yang Jadi Gejala Seseorang Terjangkit HIV
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR