Eksperimen serupa lantas diulangi pada pertengahan tahun ini, tetapi menurut para peneliti yang diwawancarai oleh koran Spanyol El Pais, embrio hanya dibiarkan berkembang selama beberapa minggu saja.
Melihat isu-isu etika yang meliputi embrio babi-manusia, tim peneliti yang menciptakan chimera babi-monyet kali ini pun memutuskan untuk menggunakan sel monyet saja.
Namun, tujuan besar mereka tetap menumbuhkan organ manusia di dalam hewan untuk kebutuhan transplantasi.
"Ini adalah laporan pertama mengenai chimera babi-monyet yang cukup bulan," ujar salah satu penulis studi Tang Hai dari State Key Laboratory of Stem Cell and Reproductive Biology, Beijing.
Sayangnya, kedua chimera dan kedelapan anak babi lainnya mati tidak lama setelah dilahirkan.
Hai berkata bahwa dia timnya tidak mengetahui penyebabnya, tetapi mereka curiga penyebabnya adalah metode bayi tabung yang mereka lakukan, bukan suntikkan DNA monyet.
Ke depannya, para peneliti berencana untuk meningkatkan proporsi sel monyet agar suatu saat tercipta organ monyet di dalam babi. (Shierine Wangsa Wibawa)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama di Dunia, Makhluk Campuran Babi dan Monyet Lahir di China")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR