IUD yang berpindah dapat "bergerak bebas ke banyak tempat, tidak hanya di rongga panggul, tetapi juga di rongga perut", tambahnya, seperti dilansir dari channelnewsasia.
Selain infeksi saluran kemih, seperti yang dialami wanita China, AKDR yang salah tempat juga dapat menyebabkan radang panggul dan perut kronis, perforasi organ lain dan obstruksi usus.
Sebagai tindakan pencegahan, laporan Kedokteran merekomendasikan agar dokter menindaklanjuti dengan pasien mereka setelah prosedur pemasangan IUD untuk memastikan perangkat tersebut tetap di tempatnya.
Namun, tidak setiap IUD yang salah posisi berbahaya, menurut laporan itu, meskipun yang terbaik adalah melepas perangkat untuk menghindari risiko kerusakan organ.
Bahaya penggunaan AKDR
American Academy of Pediatrics (AAP) merilis rekomendasi resminya bahwa alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) harus digunakan sebagai alat kontrasepsi pertama untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Baca Juga: Tak Hanya Gagal Cegah Kehamilan, IUD yang Dipasang Ibu Ini Juga 'Kabur' ke Lokasi yang Berbahaya
IUD adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang direkomendasikan AAP sebagai yang terbaik untuk remaja karena "kemanjuran, keamanan dan kemudahan penggunaannya."
Tetapi apakah IUD itu dan apakah itu aman?
Perangkat IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim wanita oleh dokternya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR