Hal itu mudah karena dirinya juga diangkat sebagai karyawan bagian pengukur tanaman hutan Wanagama.
Selain itu, warga di sekitar bisa memanfaatkan lahan di sekitar hutan untuk berkebun.
Ia meminta izin untuk memelihara lebah di sekitar hutan.
Sebab, tumbuhan akasia waktu itu belum diketahui menjadi makanan lebah.
Setelah mendapatkan izin, dirinya pun mulai membuat sangkar lebah madu di sekitar hutan yang dekat dengan sumber makanan.
Lama-kelamaan penanaman pohon akasia mangium dan eukaliptus diperbanyak.
Dua jenis pohon itu sudah ada di hampir seluruh kawasan hutan Wanagama, yakni petak 19, 18, 17, 16, dan 5.
Purwanto memiliki 300 kotak rumah lebah di kawasan hutan Wanagama.
Warga Desa Banaran juga ikut memelihara lebah.
Ia memperkirakan lebih dari 3.000 kotak rumah lebah yang dipelihara di hutan Wanagama.
Ia menceritakan, temuan pohon akasia jenis mangium dan eukalipsus, sumber makanan lebah kemudian direspons serius oleh UGM, dan ketika itu menyebarkan informasi ke berbagai negara di Asia hingga Eropa.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR