Menurut Ketua RT 01/ RW 14, Sanusi Hasan menyebutkan bahwa ditemukannya bocah tersebut sekitar pukul 13.00 WIB setelah 2,5 jam melakukan pencarian.
"Sekarang die (Nadin) lagi dibawa kerumah sakit, untuk memastikan kondisinya, kita sebagai masyarakat tidak bisa memastikannya," ucap Sanusi saat diwawancarai.
Lanjut disampaikannya, bahwa diperkirakan kalau Nadin terjatuh saat air pasang sehingga badannya terbawa arus.
Diberitakan sebelumnya sejumlah seorang bocah perempuan bernama Nadin (1,5) dikabarkan hilang.
Awalnya, ada dua indikasi yang menyebutkan bahwa putri PNS Pemkot tersebut hilang atau dibawa oleh ayahnya.
Sekitar dua jam lebih hingga pukul 12.20 WIB, warga masih melakukan pencarian dengan mengarungi salutan yang ada disekitaran rumah orangtua Nadin.
Pencarian ini merupakan usaha warga sambil mencari keberadaan bocah tersebut apakah dibawa ayahnya.
Hingga saat ini, tampak dari anggota Polsek Timur serta pihak TNI ada dilokasi.
Kemudian adapula tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak dilokasi untuk melakukan ikhtiar penemuan bocah tersebut.
Saat ini, air disaluran sudah mulai surut dan alat bantu pernapasan juga diturunkan untuk membantu pencarian tersebut.
Nadin merupakan anak perempuan dari seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di Kantor Lurah Tanjung Hulu.
Kronologi
Lurah Tanjung Hulu, Marhaeni langsung mendatangi rumah orangtua bocah perempuan bernama Nadin (1,5) yang masih dalam pencarian.
Marhaeni menjelaskan orangtua Nadin yang bernama Yuni merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Pontianak yang bertugas di Kantor Lurah Tanjung Hulu.
"Ya mamanye PNS yang bekerja di Kantor Lurah Tanjung Hulu," ucap Marhaeni dilansir Tribun Pontianak setelah mengunjungi Yuni di kediamannya, Gang Bhakti, Tanjung Hulu, Senin (2/12/2019).
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR