Paparan sinar UV, dalam jangka panjang bisa merusak retina. Hal ini akan meningkatkan risiko penyakit mata seperti katarak.
Penuaan dini di kulit
Jika kamu menghabiskan waktu terlalu lama di bawah sinar matahari, maka kulit bisa mengalami penuaan lebih cepat.
Baca Juga: Pria Ini Terpaksa Pakai Topeng Silikon Karena Alergi Sinar Matahari
Kulit berisiko menjadi lebih keriput dan kendur. Risiko penuaan juga akan meningkat jika tidak rutin menggunakan sunscreen.
Perubahan kulit lainnya
Paparan sinar matahari berlebih juga bisa menyebabkan bintik-bintik cokelat di kulit, yang disebut freckles.
Tahi lalat baru juga bisa muncul di kulit yang sering terkena matahari.
Baca Juga: Kisah Penduduk Desa Araras di Brasil, Jika Terkena Sinar Matahari Wajah Mereka Jadi ‘Rusak’
Heat stroke
Heat stroke adalah kondisi naiknya suhu tubuh akibat paparan sinar matahari berlebih.
Kanker kulit
Kanker kulit adalah dampak terparah dari paparan sinar matahari atau panas berlebih.
Sinar ultraviolet dari sinar matahari adalah penyebab utamanya.
Baca Juga: Wow, Seniman Ini Melukis 'Hanya' Bermodalkan Sinar Matahari dan Kaca Pembesar
Bagi yang akan menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari, gunakanlah tabir surya spektrum luas dengan cukup.
Jika ingin memanfaatkan sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D, kamu bisa menunda pemakaian sunscreen.
Namun, hal ini hanya berlaku sebentar saja, yaitu 5 hingga 15 menit, sesuai dengan waktu ideal mendapatkan sinar matahari.
Setelah itu, kamu tetap harus menggunakan sunscreen untuk mencegah dampak paparan sinar matahari berlebih.
Baca Juga: Tabir Surya dengan SPF Tinggi Tidak Memberikan Perlindungan yang Lebih Baik
Pemakaian sunscreen juga harus diulangi setiap dua hingga tiga jam sekali. (Wisnubrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Waktu Terbaik untuk Mendapatkan Sinar Matahari?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR