Kunyit dan brotowali menjadi salah dua bahan obat AIDS
Bahan kimia dalam lidah buaya yang disebut acemannan dapat diminum bagi penderita HIV/AIDS.
Data dari Obafemi Awolowo University, Nigeria menunjukkan bahwa konsumsi lidah buaya mungkin dapat membantu sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi HIV di daerah tropis, mengingat ketersediaan dan tidak mahal.
Sambiloto. Diterpenoid lakton yang terdapat pada sambiloto (andrographis paniculata) dapat menghambat pertumbuhan virus HIV-1 maupun virus HIV-2 dan dipatenkan di Universitas Bastyr dengan nama AndroVir.
Meniran. Penelitian terhadap akstrak meniran (phyllanthus niruri) bekerja sebagai anti-viral dan imunostimulator (perangsang imunitas) pada penderita HIV/AIDS.
Mengkudu. Ekstrak buah mengkudu (morinda citrifolia) telah dipatenkan sejumlah peneliti di negara maju sebagai antiinfeksi dan antikanker.
Bratawali. Ekstrak Bratawali (tinospora cordifolia) mampu menurunkan gejala yang terjadi pada infeksi HIV seperti mual, muntah, anoreksia dan lemah.
Ekstrak jambu biji (psidium guajava) sebagai penghambat virus HIV dan meringankan efek samping penderita HIV, seperti diare.
Agar peneliti Indonesia bisa lebih aktif melakukan pencarian obat anti-HIV dari berbagai tanaman asli tropis, perlu dibangun laboratorium khusus virus dan laboratorium kultur sel, meski lab ini membutuhkan investasi sangat besar.
KOMENTAR