Tak hanya itu, ia pun berbagi informasi dengan banyak orang terkait HIV-AIDS.
Sebab ia tidak ingin orang-orang mengalami apa yang terjadi padanya.
“Biarlah orang tahu informasi HIV/AIDS dari saya."
"Stop virus sampai di saya sehingga tidak ada lagi yang terinveksi HIV,” ungkapnya.
Kisah yang dialami Maruli membuat kita harus berpikir dua kali sebelum menilai pasien HIV.
Misalnya pahamkah Anda seperti apa cara penularan HIV/AIDS?
Faktanya, memang masih banyak masyarakat yang belum paham betul mengenai cara penularan HIV dari orang yang terinfeksi.
Bagaimana dengan Anda?
Untuk mengingatkan kembali ingatan Anda tentang cara penularan HIV, simak ulasannya berikut ini.
Dalam program edukasi Garuda Indonesia Peduli Kanker Serviks dan HIV/AIDS di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, banyak peserta kuliah umum yang menjawab salah ketika ditanya seputar penularan HIV.
Mulanya konselor HIV/AIDS dari RSUD Provinsi Kepulaun Riau, Tanjungpinang, dr. Dwinita Vivianti, SpPD melemparkan pertanyaan mengenai cara penularan HIV.
Dalam presentasinya, dokter yang akrab disapa Vivi ini menunjukkan gambar dan menanyakan apakah HIV menular lewat gigitan nyamuk, lewat penggunaan toilet duduk, bertukar alat makan, atau bisa menular dengan hanya bersalaman?
"Nomor berapa yang benar? Yang mana yang bisa menularkan HIV?" tanya Vivi kepada peserta kuliah umum di Tanjungpinang.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR