Beberapa jam kemudian, polisi dipanggil daerah bundaran Torress Landa dan menemukan bagian tubuh seorang pria berceceran pada sebuah kain putih, lengkap dengan pesan ditulis pada sebuah kardus.
Pesan tersebut secara spesifik belum dipublikasikan oleh pihak berwenang, tetapi pria tersebut sudah dikonfirmasi merupakan pasien yang diculik dari RS Salvatierra.
Nama pasien tersebut juga belum diidentifikasi secara publik.
Pasien telah secara brutal 'dijagal' dengan bagian tubuhnya terpisah dan berceceran di jalan.
Namun ditengarai dia bukanlah satu-satunya korban dari kartel Santa Rosa de Lima, saat polisi mengkonfirmasi jika terdapat dua pasukan bersenjata menjarah RS Juventino Rosa dan Apaseo el Grande dengan serangan yang identik.
Serangan di RS lain tersebut terjadi ketika segerombolan pria bersenjata menerobos pintu RS dan mulai menembakkan senjatanya, menculik satu pria dan kemudian membunuhnya, dan juga mencederai pasien bernama Julio Cesar.
Komisioner Keamanan Negara, Sophia Huett, mengatakan jika tidak ada staff RS yang cedera karena insiden ini, terlebih karena insiden ini sangat 'spesifik'.
Namun, Huett mengatakan pihak Sekretariat Keamanan Publik dan Kesehatan bekerjasama untuk meningkatkan keamanan dan usaha penjagaan, harapannya untuk menghindari kejadian yang sama di masa depan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR