Dilansir dari kompas.com, bekerja terlalu banyak bisa berakibat negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Mulanya, orang yang terlalu banyak bekerja akan mengalami stres kronis.
Setelahnya, dia akan mengalami tekanan dengan gejala seperti tekanan darah naik, nyeri di dada, hingga sakit perut.
Belum selesai, hal tersebut dapat mengganggu tidur, dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Lama-kelamaan, akibat kurang tidur itu, Anda dapat mengalami perlambatan metabolisme tubuh, sulit berkonsentrasi, hingga meningkatkan rasa lapar.
Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi.
Ahli jantung dan Direktur Medis Pelayanan Ritme Jantung dari Salt Lake City, Utah, Dr. John Day, mengatakan dalam website pribadinya, ada dua risiko yang akan dirasakan orang yang bekerja berlebihan, yaitu risiko serangan jantung dan stroke.
Menurut laporan lain yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology menemukan bahwa jam kerja yang panjang dapat mempengaruhi fungsi kognitif melalui perilaku berisiko kesehatan.
Terakhir, obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko untuk sejumlah penyakit kronis seperti hipertensi, fatty liver, diabetes dan penyakit jantung iskemik.
Obesitas juga menyebabkan beberapa jenis kanker seperti prostat, payudara dan kanker ovarium.
Selain itu, jam kerja yang panjang dapat mengurangi waktu anda untuk menyiapkan makanan sehat, sehingga bisa saja membuat anda makan makanan yang tidak sehat, kurang tidur dan olahraga.
(Yongky Yulius)
(Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul “Viral Mahasiswa ITB Meninggal Setelah Nonstop Kerjakan Skripsi, Ini Efek Mematikan Kebanyakan Kerja”)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR