Dilansir dari kompas.com yang melansir laman Healthline pada Jumat (22/11/2019), penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh sendiri.
Padahal, sistem kekebalan berfungsi melindungi diri dari bakteri dan virus.
Namun, pada penderita gangguan autoimin, sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh.
Akibatnya, justru akan menyerang bagian tubuh kita sendiri, seperti sendi atau kulit, karena menganggapnya sebagai sel asing.
Jenis gangguan autoimun
Gangguan autoimun terdiri dari beberapa jenis, yang dikelompokan berdasarkan organ dan sistem tubuh yang dipengaruhinya.
Berikut beberapa jenis gangguan autoimun:
- Diabetes (Tipe I)
Memengaruhi pankreas. Gejala termasuk haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
- Penyakit Grave
Memengaruhi kelenjar tiroid. Gejalanya di antaranya penurunan berat badan, peningkatan detak jantung, kecemasan dan diare.
- Penyakit radang usus
Termasuk kolitis ulserativa dan mungkin, penyakit Crohn. Gejalanya meliputi diare dan sakit perut.
- Multiple sclerosis
Memengaruhi sistem saraf. Tergantung pada bagian mana dari sistem saraf yang terpengaruh. Gejalanya dapat mencakup mati rasa, lumpuh dan gangguan penglihatan.
- Psoriasis
Mengaruhi kulit. Fitur termasuk pengembangan sisik kulit yang tebal dan memerah.
- Rheumatoid arthritis
Memengaruhi sendi. Gejalanya, persendian yang bengkak dan cacat. Mata, paru-paru dan jantung juga bisa menjadi sasaran.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR