"Saya punya teman yang juga tinggal di kuburan, tetapi dia pergi karena makamnya lembab."
"Aku punya pacar, juga tunawisma, tetapi dia sudah pergi. Dia meninggal, tetapi lebih baik untuk mengatakan bahwa dia sudah pergi," katanya.
Stojanovic juga tidak tahu nama tuan rumahnya karena nama-nama di nisan yang rusak telah terkikis.
Ketika tidak menelusuri sampah, Stojanovic melewatkan waktu di kuburan dengan mengamati orang-orang mengunjungi gereja dan menghitung berapa lama mereka menghabiskan waktu di dalam.
Dia menjelaskan apa yang membuatnya pindah ke kuburan dan mengganggu ketenangan orang mati selama 15 tahun belakangan.
"Ketika orang-orang tunawisma lain merampok saya di beberapa kesempatan, saya telah memutuskan untuk menemukan tempat di mana tidak ada yang akan mengganggu saya, bahkan polisi."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR