Sebagai akibatnya, mempercepat dan menciptakan efek pemanasan global yang mengancam keberadaan umat manusia.
"Situasi ini mendesak dan kami membutuhkan respon darurat," kata Tim Lenton kepala tim Universitas Exter di balik penelitian ini.
"Ancaman berkembang, dari perubahan cepat yang tidak dapat diubah berarti kita hanya menunggu apa yang akan terjadi nanti," jelasnya.
Dalam jurnal Nature, para ilmuwan mengatakan tindakan mendesak diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca karena titik kritis lainnya.
Titik kritis lainnya yang saat ini tidak diaktifkan termasuk memanaskan air dalam di Antartika.
Serta pelepasan metana yang disimpan di Samudra di wilayah kutub.
Source | : | dailymail.co |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR