Salah satu guru sekolahnya ikut merawat dengan mengangkut tubuh ayahnya kembali ke rumah.
Sehingga dia bisa dimakamkan di tanah mereka.
Untuk melakukan itu, dia mengambil cuti dari pekerjaan dan menghabiskan sekitar Rp 6 juta dari kantongnya sendiri.
Setelah seorang guru membagikan kisah anak lelaki tersebut di media sosial, banyak yang menawarkan bantuan.
Bahkan, beberapa orang ingin mengadopsinya.
Banyak juga yang khawatir bahwa sementara dia masih hidup sekarang, dia mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan jangka panjangnya.
Namun, bocah itu bersikeras bahwa dia tinggal di rumahnya, berkomitmen untuk menghadapi tantangan hidup sendirian.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR