Hepatitis A bisa juga menular melalui kontak langsung, seperti melalui ciuman atau hubungan seksual.
Untuk memastikan seseorang mengidap VHA, dilakukan tes darah yang menunjukkan positif terhadap antibodi virus tersebut.
Tes lebih tepat bila kadar ALT (serum alanine aminitransferase) dan AST (asparaten aminotransferase) menunjukkan angka di atas normal.
Mudah-tidaknya terinfeksi virus ini umumnya tergantung pada kondisi higienis lingkungan. Asia Tenggara termasuk wilayah berisiko tinggi.
Sedangkan di AS 1/3 penduduk pernah terinfeksi VHA, termasuk anak-anak di pusat penitipan anak yang tertular lewat alat makan yang dipakai bersama.
Gejala hepatitis A biasanya muncul akut, seperti gejala flu, mual, demam, pusing, air seni kemerahan, bagian bola mata yang putih menjadi kekuningan, dan perut sebelah kanan atas terasa sakit atau bebal.
Namun, pada anak-anak kadang kala tidak timbul gejala yang mencolok.
Tidak ada pengobatan secara khusus pada hepatitis A.
Asalkan dirawat dengan baik, biasanya bisa disembuhkan setelah enam bulan.
Penderita harus beristirahat total (1 – 4 minggu), menghindari kontak badan dengan nonpenderita dan diberi maknaan cukup protein, tapi rendah lemak.
Bila dirawat di rumah, semua pakaian bekas dipakai, alat makan dan minum harus dicuci secara terpisah.
WC sehabis digunakan penderita, dibersihkan dengan antiseptik.
Mitos yang menyatakan, penderita sakit kuning harus makan banyak gula, tidak seluruhnya benar.
Fungsi gula sebenarnya hanya menambah energi, agar kekuatan cepat pulih.
Baca Juga: Susah Keringkan Baju Saat Musim Hujan? Tenang, Coba Saja 5 Trik Berikut Ini
Source | : | Majalah Intisari,Gridhealth.id |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR