Intisari-Online.com – Sebuah kasus tak terduga terjadi di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Seorang ibu bernama Lisdawati histeris ketika melihat bayinya digigit tikus di rumahnya.
"Pas saya masuk kamar, sudah banyak darah dan tikusnya langsung kabur, tikus datang dari got masuk lewat dapur dan memang rumah belum rapi saat itu (Rabu),” kata Lisdawati seperti dilansir dari kompas.com pada Sabtu (23/11/2019) malam.
Padahal bayi AP baru berusia 40 hari dan membuat Lisdawati langsung membawa anaknya tersebut ke bidan terdekat, lalu AP dirujuk ke RSUD Cibinong.
Menurut dokter, ada luka cakar di bagian wajah hingga hidungnya harus dijahit karena sobek.
Tapi Lisdawati mengatakan kondisi anaknya sudah mulai membaik.
Berbahayanya gigitan tikus?
Pada tahun 2015 silam, kompas.com pernah menulis artikel soal “10 Penyakit yang Bisa Mematikan Hanya dalam 1 Hari”.
Artikel itu membahas 10 penyakit mematikan di dunia dan pada nomor 8 ada Wabah pes.
Wabah pes dikenal dengan nama “Maut Hitam”, selama abad keempat belas wabah pes telah menyebabkan sekitar 50 juta kasus kematian.
Pes disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi dari hewan kecil seperti tikus.
Orang yang terinfeksi wabah ini sering mengeluh seperti terkena gejala flu pada tahap awal penyakit ini.
Biasanya, tiba-tiba mengalami demam diikuti menggigil, sakit kepala dan badan, dan kelemahan, muntah dan mual.
Membiarkan wabah tersebut tidak terobati bisa berakibat fatal, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting.
Antibiotik dan terapi yang mendukung bisa membantu mengobati penderita.
Baca Juga: Masih Ingat Kasus Penipuan yang Dilakukan oleh First Travel? Ini Kabar Terbarunya
Selain wabah pes, ini penyakit mematikan lainnya yang disebabkan oleh gigitan tikus yang dilansir dari Tribunnews.com pada Minggu (24/11/2019).
Rat Bite Fever (RBF)
Penyakit Rat Bite Fever (RBF) adalah penyakit yang disebabkan karena gigitan tikus.
Gigitan tersebut dapat mengakibatkan infeksi oleh bakteri Spirillum minus atau Streptobacillus moniliformis.
Penyakit ini cukup banyak terjadi di wilayah Asia dan Amerika utara.
Jika tidak diobati, RBF bisa menjadi penyakit yang serius atau bahkan fatal.
Hantavirus
Penyakit Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) pertama kali ditemukan pada tahun 1993.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), enyakit ini disebarkan oleh beberapa jenis tikus, antara lain tikus rusa, tikus berkaki putih, tikus padi, dan tikus kapas.
Penyakit ini menular jika kita Anda menghirup partikel dari urin, kotoran, atau air liur tikus yang ada di udara.
Atau bisa juga kita terinfeksi karena menyentuh atau memakan sesuatu yang pernah bersentuhan dengan tikus.
Gejala awal penyakit ini mirip dengan gejala flu. Ini bisa termasuk demam, sakit kepala, muntah, diare atau sakit perut.
Sekitar 4 hingga 10 hari kemudian, orang yang terkena mungkin juga mengalami batuk, sesak napas, dan penumpukan cairan di paru-paru.
Lymphocytic Chorio-Meningitis (LCM)
Penyakit Lymphocytic chorio-meningitis (LCM) adalah penyakit dari tikus yang disebabkan oleh virus choriomeningitis limfositik (LCMV), turunan virus Arenaviridae.
Diketahui LCM bisa dibawa oleh tikus yang biasanya ada di rumah-rumah.
Selain itu, virus ini juga bisa disebarkan oleh hewan pengerat lainnya seperti hamster.
Jika Anda tergigit atau terkena air liur dan air kencing hewan tersebut, maka Anda berisiko tinggi mengalami penyakit mematikan ini.
Gejala baru timbul setelah 8-13 hari setelah teserang virus.
Anda akan merasakan gejala seperti demam, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah.
Gejala lain yang muncul bisa termasuk sakit tenggorokan, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, nyeri testis, dan nyeri parotid (kelenjar ludah).
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Tidak Hanya Penyakit Pes, Ini Penyakit Berbahaya yang Disebabkan oleh Tikus”)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR