Saat dikonfirmasi langsung oleh Kompas.com, ia juga menyatakan bahwa informasi itu tidak benar.
Selanjutnya, Ferdiriza menjelaskan, selaput mata yang memerah disebut sebagai subconjunctival bleeding.
“Jadi ini namanya subconjunctival bleeding. Tidak berbahaya sama sekali karena 2 minggu darahnya terserap sendiri,” ujar dia.
Kondisi ini terjadi karena beberapa hal, di antaranya menggosok mata dengan sangat kencang, ada kelainan darah, mengonsumsi pengencer darah, bisa pula disebabkan bersin atau batuk yang terlalu kencang.
Faktor-faktor di atas menyebabkan pembuluh darah yang ada di balik selaput mata pecah dan mata menjadi merah.
Sementara, pada foto di atas, Ferdi menduga, orang yang ada di foto itu mengalami mata mereka karena mengalami kecelakaan atau sebab lainnya.
“Kalau di foto ini terlihat pasien memakai oksigen, kemungkinan abis tabrakan atau ada penyakit lain,” demikian Ferdi.
Ferdi menyebutkan, aktivitas bermain ponsel memang bisa menyebabkan gangguan pada mata seperti mata lelah, kering. Pada anak-anak bisa menambah ukuran minus mata.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR