Sampah berakhir di Jawa Timur Berakhirnya sampah plastik di kedua desa tersebut bersumber dari adanya perusahaan produksi dan daur ulang kertas di Jawa Timur.
IPEN menyebut, ada 9 perusahaan yang menggunakan 4 juta ton kertas skrap per tahun sebagai bahan baku pembuatan lembaran kertas baru.
Dari jumlah tersebut sekitar 63 persen kertas skrap bersumber dari sumber lokal.
Adapun sekitar 37 persen atau 1,5 juta ton kertas skrap merupakan hasil impor.
IPEN juga menggrisbawahi, selama tiga tahun terakhir, jumlah impor kertas skrap meningkat hingga 60-70 persen.
Temuan ini juga menunjukkan jika impor kertas skrap juga menjadi jalan masuk untuk membuang sampah plastik.
Adapun bahan-bahan tersebut diimpor dari beberapa negara, terutama Australia, Kanada, Irlandia, Italia, Selandia Baru, Inggris Raya, dan AS.
"Sampah plastik yang tidak diinginkan lalu dibeli oleh para broker, pedaur ulang kecil, atau 'disumbangkan’ kepada komunitas sebagai bagian dari program pengembangan komunitas dari pabrik kertas," tulis IPEN.
Sampah-sampah plastik berkualitas rendah itu kemudian berakhir di penimbunan terbuka atau open dumps, pabrik tahu, pabrik kapur, atau tempat-tempat di mana masyarakat membakar plastik sebagai bahan bakar.
Baca Juga: Misteri Kera Raksasa Setinggi 3 Meter Terkuak: 'Ini Spesies yang Penuh Teka-teki'
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR