Dr Rahajeng menjelaskan sulam bibir dan sulam alis sama dengan memasukan zat asing ke dalam tubuh. Akibatnya bisa membuat kulit berisiko mengalami alergi.
Selain tersebut, bahanya bisa muncul bertahun-tahun setelah melakukannya. Misalnya radang atau reaksi alergi.
Hal ini dikarenakan jenis jenis pigmen sebagai pewarna yang digunakan saat melakukan sulam.
Sulam yang berbahan iron oxide mungkin tergolong aman, tapi pigmen berbahan organik justru berisiko.
Risiko lainnya adalah risiko granuloma (kelainan pada jaringan tubuh yang muncul akibat peradangan) yang terjadi di dalam jaringan di sekitar area sulam.
Ada juga risiko hepatitis C. Ini mungkin terjadi jika menggunakan jarum yang tidak steril.
Selain itu, dalam jangka panjang, Anda yang menjalani sulam bibir dan sulam air mungkin akan mengalami pembengkakan, radang ringan, rasa terbakar pada area sekitar sulam.
Sebelum melakukan sulam bibir dan/atau sulam alis, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.
1. Sulam bibir pada umumnya aman untuk semua orang, kecuali untuk mereka yang sedang menstruasi.
Akan lebih baik jika Anda menunggu kira-kira 7-10 hari setelah selesai mentruasi untuk melakukan perawatan ini.
Untuk ibu hamil dan penderita diabetes, sebaiknya melakukan prosedur sulam bibir setelah mendapat persetujuan dari dokter.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR