Bedanya dengan di Indonesia, sistem ini berhasil membuat pengendara mobil menurun drastis dan pengendara sepeda meningkat.
4. Göttingen, Jerman
Di kota ini, terdapat jalur sepeda di samping kanan jalan raya dalam kota.
Taman kecil digunakan sebagai pembatas.
Jalur sepeda di sini diberi warna berbeda dengan jalur pejalan kaki ataupun trotoar pejalan kaki.
Selain itu, biasanya juga terdapat dua jalur, ada yang di pinggir jalan dan jalur untuk menikmati alam.
Di sepanjang jalan dilengkapi rambu-rambu yang menunjukkan peraturan yang berlaku di jalur tersebut dan ada juga polisi yang khusus mengawasi pesepeda.
5. Moskow, Rusia
Jalur sepeda biasanya ada di taman-taman. Namun, jalur sepeda di kota yang dijuluki seribu taman ini hampir menghubungkan seluruh kota.
Jalur sepeda di sana pun dapat terkoneksi dengan metro atau stasiunm, serta diberi warna berbeda dengan jalur pejalan kaki biasa.
Pejalan kaki dilarang keras untuk berjalan di jalur tersebut.
Sementara untuk jalan raya yang ada di pusat kota, pesepeda harus melewati trotoar. Namun jangan khawatir, ukuran trotoar di Moskow sangat luas berkisar delapan meter sehingga mampu menampung pesepeda dan pejalan kaki.
Pesepeda diharamkan melewati sebuah jalur khusus bagi penyandang disabilitas. Lokasi jalur sepeda yang ada di atas trotoar menghilangkan kemungkinan kendaraan seperti mobil dan sepeda motor merangsek ke jalur sepeda.
Ada CCTV yang selalu mengawasi setiap sudut jalan apabila ada pelanggaran.
Selain itu, mirip dengan Jerman, kereta-kereta dalam kota juga dilengkapi sebuah gerbong yang memperbolehkan sepeda ukuran apapun ikut didalamnya (Jimmy Ramadhan Azhari)
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Melihat Jalur Sepeda di Lima Kota Dunia, Bisa Jadi Contoh Bagi Jakarta
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR