Kemesraan berakhir pembunuhan
Siang hari, 17 Januari 2008, kedua sejoli yang sedang berkonflik ini bertemu di halte yang terletak di depan Plaza Koja, Jakarta Utara.
Di halte yang berjarak 3 km dari rumah Atikah ini mereka kembali bertengkar. Keributan tersebut juga melibatkan istri Zaky yang dihubungi Atikah melalui ponsel. Saat itu, Atikah memaki-maki istri Zaky.
Dengan pikiran yang kalut dan bingung, Zaky mengajak Atikah pergi ke hotel.
Sekitar pukul delapan malam, mereka tiba di Hotel BM. Di dalam kamar 17 AB, Atikah kembali meminta pertanggungjawaban Zaky.
“Mas, perut saya makin besar. Saya mau nikah tanpa janin dan minta duit untuk menggugurkan kandungan,” pinta Atikah.
Ketegangan sempat mereda ketika mereka mulai saling mengungkapkan perasaan sayang. Bahkan keduanya sempat akan melakukan hubungan badan.
Hanya saja, akhirnya Zaky mengetahui bahwa saat itu Atikah sedang menjebaknya. Atikah menghubungi ponsel istri Zaky dan membiarkan telepon tersebut tetap tersambung saat mereka bermesraan.
Kontan, Zaky meninju rahang Atikah. “Mas, matiin saya saja, kalau Mas berani,” tantang Atikah kala itu. Zaky pun makin mata gelap. Pisau yang sebelumnya disiapkan untuk mengancam Atikah ditodongkannya.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, 2 Mahasiswa Tewas Tenggelam di Embung Kampusnya
KOMENTAR