Heather mengatakan, "Dalam salah satu percakapan kami, Lale menyebut-nyebut Cilka dan berkata," Apakah saya memberi tahu Anda tentang Cilka? Dia adalah orang paling berani yang saya kenal '. Kisahnya begitu luar biasa sehingga saya tahu harus diceritakan juga, jadi saya memasukkannya ke dalam buku pertama. ”
Heather, 66, melakukan penelitian luar biasa untuk buku keduanya.
Dia menjelaskan, seperti dilansir dari The Sun, "Saya melihat laporan sekolah Cilka, saya berdiri di luar rumahnya, saya pergi ke sinagoge di mana dia menyembah dan bertemu banyak orang yang mengenalnya."
Namun, buku baru ini telah menjadi sasaran kritik. Pusat Penelitian Peringatan Auschwitz mengklaim "buku ini mengandung banyak kesalahan dan informasi yang tidak sesuai dengan fakta".
Baca Juga: Jalin Cinta Terlarang dengan Pasukan SS Nazi, Tahanan Kamp Konsentrasi Ini Selamat dari Pembantaian
Tetapi ibu tiga anak itu berkata, “Saya berjanji pada Lale sebelum kematiannya pada tahun 2006 bahwa saya tidak akan pernah menyerah menceritakan kisahnya.”
“Saya memperjelas bahwa buku-buku itu adalah karya fiksi, berdasarkan apa yang saya pelajari dari kesaksian tangan pertama Lale.”
“Meskipun Perjalanan Cilka menjalin fakta dan liputan bersama dengan pengalaman para wanita korban Holocaust, dan pengalaman wanita yang dikirim ke sistem Soviet Gulag pada akhir Perang Dunia Kedua, ini adalah sebuah novel dan tidak mewakili keseluruhan fakta kehidupan Cilka.”
Tentang harapan
Baca Juga: Dilarang Bersenda Gurau di Kamp Konsentrasi Nazi di Auschwitz, Membantah Bisa Berbahaya
“Pada akhirnya kedua buku itu tentang harapan.”
"Manusia dapat mengatasi banyak hal dan masih memiliki kapasitas untuk mencintai dan berharap untuk hari esok yang lebih baik."
Merenungkan apakah buku itu sulit untuk ditulis, Heather berkata, “Membuat saya marah untuk menulis tentang pelecehan yang diderita Cilka.”
"Begitu sedikit yang telah ditulis tentang pemerkosaan yang terjadi pada waktu itu dan saya ingin membatalkannya."
Baca Juga: Di Blok Maut Kamp Konsentrasi Nazi Ini Rambut Para Korban yang Tewas Dijadikan Bahan Tekstil, Sadis!
Merenungkan apakah Cilka akan senang dengan kisah hidupnya, Heather berkata, “Saya suka berpikir Cilka akan dengan senang hati senang bahwa kisahnya akhirnya diceritakan.
“Sebelum saya bertemu Lale, Holocaust hanyalah sebuah kata bagi saya, nyatanya sangat memalukan bagi saya. Saya merasa terhormat untuk menceritakan kisah-kisah ini."
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR