Baca Juga: Inilah 10 Perusahaan yang Paling Didamba oleh Pencari Kerja di Indonesia (2)
Hal yang kurang lebih sama, terjadi pula pada diri Hertinah Rositawati (22). Seperti halnya Nano, gadis ini pun begitu berharap mendapat pekerjaan secepatnya setamat dari SLTA.
Namun, setelah susah payah mencari ke sana ke mari, yang diharapkan itu tak kunjung dapat. Sampai ia mengenal Elly melalui saudara iparnya.
Khabarnya, "sudah banyak sekali yang berhasil mendapatkan pekerjaan atas pertolongan Pak Elly.
Malah saya sempat ditunjuki beberapa daftar nama berikut foto orang yang pernah ditolong Pak Elly di rumahnya," kata Ita, panggilan akrab gadis ini.
Melihat bukti-bukti itu, Ita pun mendaftar. Apalagi, katanya, saat itu ia tidak sendiri. Belasan orang setiap hari datang kc rumah Elly.
Baca Juga: Inilah 10 Perusahaan yang Paling Didamba oleh Pencari Kerja di Indonesia (1)
"Malah ada yang sarjana. Paling banyak sarjana hukum. Waktu itu saya memilili Departemen Perdagangan," tambah gadis hitam manis ini.
Tapi, semangatnya nyaris pupus mendengar jumlah uang yang harus ia bayarkan, sebanyak 1 juta rupiah.
Jumlah itu, menurut Ita, cukup tinggi untuk ukurannya. Hanya karena saudara-saudaranya terus mendorong supaya ia lekas bekerja, semangatnya timbul kembali.
"Dan lagi, hampir setiap hari Pak Elly menelpon saya. Apalagi uang sebesar itu dijanjikan bisa mendapat NIP," ujarnya tertawa tipis.
Maka, tanggal 16 Juni 1987, Ita menyetor 400 ribu rupiah pada Elly. Dua hari kemudian, ia menyetor lagi sebanyak 100 ribu rupiah disertai tiga materai masing-masing bernilai Rp. 500.
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR