Tetapi, belakangan, wanita ini ditangkap lagi, setelah terbukti dari pengakuan DRS, bahwa iapun tersangkut dalam kasus ini. Bahkan lebih dari itu, wanita inilah otak dari semua tindak penipuan terhadap ke-430 orang calon tenaga kerja itu.
Cerita mereka yang dirayu lantas ditipu
Mereka ditawari pekerjaan. Syaratnya gampang. Cukup menyediakan sejumlah uang, pekerjaan itu pun diperoleh tanpa perlu repot ikut seleksi macam-macam.
Lebih 200 juta rupiah berhasil digaet DRS, Dn dan Nur dari praktek penipuan ini.
Sudah cukup lama juga Nano menganggur. Sejak meninggalkan kota asalnya Yogyakarta tiga tahun lalu, entah mengapa ia tak juga memperoleh pekerjaan tetap di Jakarta.
Padahal, boleh dibilang anak muda ini memiliki keterampilan cukup. Paling tidak, selembar sertifikat akuntansi ada padanya sebagai bukti ia dapat diandalkan.
Baca Juga: Industri Perbankan dan Retail Masih Jadi Primadona Pencari KerjaBaca Juga: Industri Perbankan dan Retail Masih Jadi Primadona Pencari Kerja
Karena itu, tak terkira betapa gembira hatinya ketika seseorang menawarkan pekerjaan padanya sekalipun untuk hal tersebut ia terpaksa mengeluarkan uang dalam jumlah tidak sedikit. Orang itu adalah Elly Sumarliyanto, dari Yayasan Wawasan Nusantara.
"Saya mengetahuinya dari seorang teman. Katanya, Pak Elly itu selalu berhasil kalau mencarikan pekerjaan. Saya lalu diajak ke rumah Pak Elly di daerah Klender," kata Nano, menceritakan latar belakang pertemuannya dengan Elly.
Di rumah Elly, Nano mendapat penjelasan. "Saya diharuskan membayar 850 ribu rupiah untuk bisa masuk di Depsos," tambahnya, menyebut jumlah uang yang harus ia bayar. Dan, jumlah itu tidak kecil bagi Nano.
Tetapi, "karena yakin Pak Elly bisa mengusahakan saya masuk di Depsos, saya kirim berita ke orang tua di Yogya untuk mengusahakan dananya. Bapak saya menjual dua ekor sapinya seharga 500 ribu rupiah. Sedang kekurangannya dari empat kakak saya yang tinggal di Jakarta," tutur anak muda berkulit hitam ini, lebih lanjut. Gurat kecewa nampak tegas di wajahnya.
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR