Rencananya dia akan melakukan serangan pada hari Sabtu (2/11), namun dia ditangkap pada Jumat (1/11).
Setelah ditangkap, Holzer memilih tetap diam dan hanya mengaku berencana meledakan Kuil Emanuel di Sinagog.
Holzer sendiri menunjukkan dirinya pada tanggal 11 Juni dan menebar ancaman dengan mengenakan pakaian dan simbol supremasi kulit putih.
Dia juga menunjukkan diri memegang senapan, dan membuat pernyataan tertulis.
Karena tindakannya, dia diburu oleh agen rahasia, kemudian FBI menjebaknya dengan mengirimkan bahan peledak palsu dengan gagasan untuk digunakan meledakan kuil Emanuel.
Dia menyatakan dukungannya pada "perang suci" yang bersifat rasial, kata dokumen pengadilan.
Baca Juga: Inilah Ketakutan Terbesar Bill Gates, Bukan Kehilangan Kekayaan!
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR