Pelanggan utamanya berasal dari Kanada, Australia, dan AS.
Pada tahun lalu, mereka meraup hingga 750.000 dollar AS atau Rp10,5 miliar.
Kate menjelaskan, mereka mempunyai sejumlah anggota, dengan enam di antaranya bekerja bersama dengan dua "saudara laki-laki".
Dia mengatakan, mereka jelas membutuhkan pria dan tidak ingin eksklusif.
"Kami hanya ingin perempuan yang mengelola bisnis ini," ujarnya.
Kate atau Meeusen adalah pemimpin organisasi.
Mantan konsultan pemasaran yang mempunyai dua anak, dan memulai kembali hidupnya setelah pernikahannya kandas.
Dia mengungkapkan, bisnis penanaman mariyuana itu mulai berkembang sejak pergerakan Occupy Wall Street yang terjadi pada 2011.
Karena itu, dia dan sejumlah orang yang mempunyai visi sama berhasrat untuk tinggal di sebuah lingkungan dan memulai "sosialisme sehat".
Kepada Fairfax, dikutip news.com.au pada April 2017, Suster Kate menuturkan, setelah ganja dipanen, mereka akan mengeringkannya dan memasak menggunakan minyak kelapa.
Setelah itu mereka akan meniriskannya, mencampurnya dengan minyak tertentu, sebelum kemudian menuang cairan racikan ke botol untuk dijual.
Baca Juga: Berbekal Ilmu Minim di STM dan Konten YouTube, Buruh Bengkel Ini Merakit Helikopter Sendiri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR