Lalu jadi petani bawang merah di Brebes (Jateng). Juga gagal.
Tahun 1972-1977, ia bekerja di salah satu penerbangan domestik di bagian catering.
Setelah menganggur, Johny mulai terjun ke layar perak. Sembilan judul film pernah dibintanginya (sebagai figuran). Antara lain, Pahitnya Cinta, Manisnya Dosa.
Ia pernah main sebagai pemeran utama dalam Kisah Nyata Seorang Narapidana (1987), produksi Tobali Film.
Film itu mengisahkan dirinya sendiri, yaitu ketika Johny melarikan diri dari LP Nusakambangan tahun 1982.
"Waktu itu saya emosi. Saya merasa tak puas dengan hukuman selama 14 tahun. Tapi sudahlah. Yang penting sekarang saya sudah berkumpul lagi dengan keluarga," ujarnya sambil menahan tetesan air mata.
Cerah
Sembilan tahun di penjara memang banyak merubah Johny. Selama itu pula ia amat merasakan kehilangan kehangatan keluarganya. Termasuk istrinya.
Mula-mula menghuni penjara, godaan bilogis sering muncul, "Tapi setelah memperdalam ajaran agama, saya bisa mengatasi hal itu," tutur Johny.
Baca Juga: Di Dalam Penjara Suriah, Ketika Ribuan Tahanan Pejuang ISIS Merasa Tak Bersalah dan Layak Diadili
Kini Johny, Stella, anak dan cucunya memasuki kehidupan baru. Memulai segala sesuatunya dari mula lagi.
Ketika dibebaskan beberapa hari lalu, pihak Tobali Film memberinya Rp 2,5 juta. Uang itu, menurut Stella, belum jelas akan digunakan untuk apa.
"Saat ini kami banyak kebutuhan. Meski telah bebas, Johny harus mengurus surat-surat," kata Stella.
"Mungkin mau dipakai untuk menambah modal usaha patungan bersama adik Stella di daerah Tanjung Priok," kata Johny.
Gunawan Prihatna, dari Tobali Film, sudah mengontrak Johny untuk main dalam Brama Manggala Satria Mandra Guna.
"Karena Johny sudah bebas, saya ingin memberinya kesibukan. Memang bukan peran utama," kata direktur perusahaan film ini.
Tawaran kerja langsung berdatangan. Lima produser film sudah siap menerkamnya. Juga Musica Studio telah menawari rekaman lagu-lagu rohani dengan aransemen musik karya Minggus Tahitu.
Yang pasti, Johny siap berangkat ke Yogyakarta untuk pengambilan film Brama Manggala Satria Mandra Guna.
Dunia cerah kini terbentang. (Yan Louhenapessy)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR