Menutup Kasus
Di tengah hilangnya ribuan cuitan Nadiyah, muncul akun yang mengepos tangkapan layar berisi penjelasan singkat pada temannya lewat direct messages.
“Dia mau menuntutku. Aku nyerah. Mau ujian wkwk,” tulis Nadiyah.
Selasa (29/10/2019), Awkarin menjelaskan dalam utas, ia mengajak pengacara untuk menyelesaikan kasus Nadiyah tak kunjung meresponsnya kembali.
"Nadiyah pun belum membalas, aku pun merasa menyesal karena terpancing emosi yang akhirnya membuatku berkeputusan untuk membuat pernyataan tentang ‘lawyer’ di ruang publik," cuitnya.
Karin lalu mengaku menyesal atas tindakannya, dan mencoba menghubungi Nadiyah lewat direct messages untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
Namun ia menambahkan, kasus ini sudah selesai empat tahun lalu dan menekankan bahwa Nadiyah menginginkannya minta maaf lagi pada publik atas kesalahan lamanya.
"Nadiyah menginginkan aku untuk meminta maaf lagi ke publik atas kesalahan lamaku itu dan menghapus postingan yang dianggap melanggar hak cipta."
"Aku pun beritikad baik untuk mengakhiri kegaduhan ini dengan menurutinya," tulis Karin.
Kondisi kembali memanas saat Nadiyah menulis Awkarin tak pernah memenuhi janjinya meminta maaf, sambil membagikan potongan percakapan keduanya.
Setelah berunding kembali, Awkarin menyebut bahwa Nadiyah lalu berinisiatif untuk menghapus semua cuitan yang menyeret namanya agar tak dituntut terkait cuitannya di Twitter.
"Nadiya terus menerus bertanya apakah aku akan tetap menuntutnya kalau semua twit tentang aku dihapus?"
"Untuk mengakhiri permasalahan ini, aku pun menjawab bahwa aku tidak akan menuntut dia dan akhirnya mengiyakan tawarannya. Kami pun berdamai," tulis Karin.
Persoalan Nadiyah Rizki dan Awkarin di sisi lain memunculkan pertanyaan, bagaimana penggunaan karya seni seseorang dengan benar?
Baca Juga: Orang Yang Suka Ingkar Janji Tentu Menyebalkan, Ini Tips Menghadapinya
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR