Sebanyak 183 anak-anak, terdiri dari 114 laki-laki dan 69 perempuan, kehilangan nyawa mereka hari itu.
Korban termuda Dorothy B. Buglass dan Margaret Thompson, baru berusia 3 tahun, sedangkan yang tertua, Annie Redmond, berusia 14 tahun.
Semua anak meninggal karena asfiksia.
Beberapa keluarga kehilangan semua anak-anak mereka, sementara seluruh kelas Alkitab di Sekolah Minggu setempat kehilangan 30 muridnya selama tragedi itu.
Salah seorang yang selamat dari Victoria Hall Stampede adalah William Codling Jr., yang darinya kami memiliki laporan langsung tentang insiden tersebut. Codling lahir pada 1876 dan berusia enam atau tujuh tahun, ia menghadiri pertunjukan di Victoria Hall pada 1883. Catatannya tentang Victoria Hall Stampede ditulis pada Desember 1894, 11 tahun setelah kejadian.
Ratu meminta untuk terus diberi informasi tentang pemulihan korban dan mengirimkan pesan belasungkawa kepada keluarga yang terkena dampak tragedi itu.
Pemakaman berlangsung dari Selasa hingga Jumat, dan selama periode ini, semua bisnis di Sunderland ditutup sebagai tanda penghormatan.
Sumbangan yang diterima digunakan terutama untuk menutupi biaya pemakaman dan sisanya digunakan untuk mendirikan patung peringatan bagi para korban.
Patung marmer ini diukir oleh WG Brooker dan menggambarkan seorang wanita yang sedang bersedih dengan seorang anak yang sudah meninggal di pangkuannya, terinspirasi oleh patung klasik Niobe.
Dalam beberapa tahun terakhir, upacara peringatan bagi para korban Victoria Hall Stampede diadakan setiap tahun pada tanggal 16 Juni.
Salah satu konsekuensi dari Victoria Hall Stampede adalah disahkannya undang-undang di parlemen yang mengharuskan semua tempat hiburan publik memiliki pintu keluar yang cukup dan bahwa semua pintu keluar harus terbuka ke luar dan mudah dibuka.
Hasil positif lain dari tragedi ini adalah ditemukannya push bar, pengaman pintu yang bisa mudah dibuka 'yang menyelamatkan'.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR