Dalam 25 tahun terakhir, ukuran porsi rata-rata setiap tempat makan cepat saji menetapkan berlipat ganda atau tiga kali lipat.
Satu porsi kentang goreng rata-rata 15 potong, bahkan sebagian besar restoran melayani sekitar 55 potong.
Saran Dr. Rimm ini didasarkan pada penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition oleh para peneliti Italia.
Mereka menemukan bahwa orang yang menghindari kentang goreng sama sekali, hidup enam bulan lebih lama daripada mereka yang memanjakan diri.
Orang yang makan kentang goreng dua atau tiga kali seminggu memiliki risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Tapi jika kentang dimasak dengan cara lain, mengutip American Journal of Clinical Nutrition seperti, dari Signature Medical Group, direbus dan dikukus, tidak menimbulkan risiko kesehatan yang sama.
Peneliti utama dalam studi kentang adalah Dr. Nicola Veronese, dengan Dewan Riset Nasional Italia. Veronese dulu bekerja di sekolah kedokteran di Universitas Washington di St. Louis.
Veronese dan timnya diikuti 4.400 orang antara usia 45 dan 79 selama delapan tahun.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR